Terjebak dalam Usia 15 Tahun
Menjelang akhir tahun ini, tiba-tiba ingat punya blog ini. Rasanya aku sok sibuk banget sampai lupa untuk berbicara dengan diri sendiri.
Malam ini waktu yang tepat untuk bercerita. Pasalnya, dua hari berturut-turut dihantui dengan mimpi-mimpi masa lalu saat usia masa SMA. Which is kalau kata anak Jaksel, sekitar usia 15 tahun.
Ketika merefleksikan usia segitu. Rasanya seorang Syena sangat picky karena sedang memilih fase untuk mencoba langkah baru 'berkerudung'. Prosesnya memang sangat mudah. Saat itu mengikuti arus masyarakat lantaran sudah banyak usia seusiaku saat itu menggunakan 'hijab' bahkan menjadi trend.
Secara hati, alasan memilih berkerudung karena mendapat hidayahnya usai dengerin ceramah. Jika anak gadis tidak menutup auratnya yang akan menanggung ayahnya.
Memang pernyataan itulah yang akhirnya membuatku mudah untuk berkerudung. Entah semudah itu ya Syena untuk memilih jalan hidup yang jika dilihat sangat berbeda 180% dengan hari ini.
Tapi bukan berarti hari ini aku pengen melepas hijabku. Lebih ke mengapa aku tidak bisa memutuskan sesuatu yang besar dengan secepat itu aja sih.
Balik, Syena usia 15 tahun memilih untuk jalan yang lebih islami. Maka itu aku memilih untuk hanya ikut 1 kegiatan ekstrakurikuler keagamaan rohis.
Upaya pendewasaan itu sebetulnya tidak pernah aku sesali. Aku banyak belajar mengenai agama sendiri untuk membentengi diriku yang ternyata di usia pasca SMA agak sulit ya untuk menjalankan kebiasaanku seperti saat menjadi murid rajin ke musholla.
Rasanya sekarang prioritas hidupku kerja dan materi. Niat ingin senang-senangin diri tapi sampai lupa kalau manusia juga ada batasnya.
Dua mimpiku berturut-turut itu menyadarkan jika diri ini ternyata masih terjebak dalam fase masa SMA. Seperti ingin kembali ke diri yang tidak ada masalah apapun. Namun kini telah dihadapkan banyak proses masalah yang otak dan hati rasanya capek sekali.
Diri ini sekarang terbentuk dari masa SMA yang apa-apa sudah merasa cukup. Sampai sisi lain dalam diri ini mendorong terus untuk berpikir "ayo ikut ini dong ikut ini, coba ini dong". Tapi rasanya kalah dengan diri utama yang sudah terbentuk merasa cukup dengan apapun yang didapat.
Hal itu kadang membuat stress diri sendiri. Saat diri ini ingin mengimprove semuanya tapi tertahan dengan keinginan untuk merasa cukup.
Kemudian soal percintaan. Lantaran dulu saat SMA memprioritaskan hanya satu yang cuma aku suka. Tanpa memikirkan bahwa kamu ternyata hidup bersama banyak orang Syena.
Ketidakmampuan untuk merespon orang lain yang ternyata ingin memberikan cinta itu menjadi penyesalan terbesar. Dibenak ini cuma berkata "kenapa kamu terlalu idealis, padahal ujungnya kamu tidak pernah dicintai dengan yang kamu cintai?"
Yapz. Semakin dewasa ternyata aku menyadari rasanya butuh juga untuk ada orang yang hadir mendukung dan memberikan insight kepada diriku ini yang ternyata bodoh. Sok idealis, independent, karena sudah terbiasa menjadi anak tunggal.
Namun kenyataannya mentalitasnya tak tahan untuk selamanya seperti itu. Perlu support system. Tapi malah larinya ke KPop. Tapi bukan berarti aku tidak mencintai diriku karena KPop. Semua idol yang ku sukai menjadi bagian dari aku menemukan rasa cinta pada diriku, meski sampai sekarang masih selalu diproses.
Satu hal, tidak semua yang kamu inginkan selalu bisa. Rasanya kini semua hanya bisa aku pikirkan dengan realitas yang terlihat melambat sekali prosesnya.
Jika melihat ke waktuku 15 tahun, mengapa semua yang dalam pikiran ku terasa mudah untuk dicapai. Namun sekarang kok sangat sulit.
Mungkin jawabanku hanya satu. Kamu kurang usaha. Banyak orang lebih besar usahanya sementara kamu hanya pasrah.
Itu sih yang jadi pembicaraan inti malem ini untuk diri ini. Semoga tahun depan Syena bisa lebih realistis bukan idealis. Lakukan semua keinginan dalam pikiran yang mudah untuk didahulukan. Karena kamu sudah kebanyakan bodohnya tahun ini syen sampai ketipu duit 10 juta sampai menyentuh utang tuh bodoh syen namanya.
Namun gapapa, aku menyadari itu semua menjadi dosaku yang harus ditanggung. Meski jadi harus merelakan untuk bisa membahagiakan orang lain dengan uang itu.
Semoga tahun depan kamu bisa lebih bijak ya syen! Dan ada seseorang yang bisa mencintaimu udah itu aja.
Malam,
Syena please berubah jangan bodoh hehe.