Bicara Mimpi Masa Muda Ala Twenty Five Twenty One

Dua Minggu lalu gue baru selesai kelar nonton drama Korea Twenty Five Twenty One (2521). Mau bahas karakter tokohnya sama apa yang gue pelajarin ah! Cekidot:

Bicara Karakter Drakor Twenty Five Twenty One

Ji Seung Wan

Tokoh pertama yang sangat gue suka adalah Ji Seung Wan. Si anak biasa yang merasa hidupnya terlalu membosankan.

Tokoh Ji Seung Wan ini seringkali banyak ditemukan oleh anak pintar yang banyak dicintai orang. Tipikal anak SMA yang punya prinsip, ramah, dan tidak akan tinggal diam jika melihat hal-hal yang bertentangan dengan value dalam hidupnya.

Sosok Ji Seung Wan seorang perempuan dengan karakter kuat. Dia tidak pernah tinggal diam jika melihat kekerasan, bahkan rela buat melepaskan apa yang sudah ia bangun demi meluruskan nilai-nilai sosial yang salah.

Si pinter yang berani buat mencoba keluar dari zona nyamannya. Bisa dilihat dia berani melepaskan kerja kerasnya selama ini, padahal dia udah punya cukup tabungan dari nilai-nilainya dan predikat si ranking 1 di sekolahnya. 

Gue suka karakternya, karena selain berani meluruskan apa yang salah. Dia juga punya karakter kuat sebagai Perempuan di umurnya segitu. Tipikal cewe pinter, tapi bukan cuma diem saja. Dia berani melawan dengan argumen-argumennya & vokal banget orangnya. 

Walaupun dia harus mendapatkan konsekuensi keluar dari sekolah, tapi itu sudah jadi pilihan dalam hidupnya yang terhormat menurut gue.

Kalau inget karakter Disney, gue ibaratkan dia kaya Mulan banget deh! Ibaratnya dia punya hidup dengan segala previllage di umurnya, tapi karena karakternya yang penentang dan bebas bisa membuat sesuatu yang baru. 

Gini sih yang menohok pernyataan 
dari Ji Seung Wan: "Hidupku terlalu membosankan, karena membosankan aku berusaha membuat sesuatu".  Yap, dia bisa mengubah sistem Pendidikan yang kasar di sekolah dari keluar sekolah itu. Keren banget sih!

Oh iya bicarain hidup yang membosankan, terkadang terjadi untuk kita yang punya hidup biasa-biasa aja. Ketika Hidup Kita Merasa belum ada Masalah, bukan berarti kamu menjadi orang bahagia seutuhnya. Karena itu bisa menjadi hal tidak enak loh yang dirasakan bagi orang dengan hidup biasa aja.

Oh iya, karakter Ji Seung Wan tersentil di gue karena gue hidup sebagai orang yah biasa aja, dengan ekonomi menengah terkadang juga belum pernah merasakan beban terlalu dalam hidup bukan Berarti dia bahagia sepenuhnya. Cuma memang belum ada masalah hidup aja yang bisa diceritakan.

Pesan dari tokoh Ji Seung Wan buat gue adalah hanya diri sendiri yang bisa merubah kebosanan tersebut menjadi berwarna versi diri sendiri. Misalnya dengan temulan partner terbaik yang bisa membuat hidupmu berwarna. 

Kedua adalah terkadang juga hidup harus merasakan kesepian, namun nikmati dan buat dirimu bisa enjoy dengan itu.

Ko Yu Rim
Gue belajar dari karakternya bahwa setiap keputusan yang kita ambil di dunia ini pasti akan meninggalkan kebaikan atau ketidaksukaan dari orang lain. 

Walaupun begitu, berani untuk hidup diatas pilihan sendiri adalah hal yang terbaik. Belajar mandiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang sudah digarisbawahi oleh tuhan. Karena hidup tidak boleh melulu menyusahkan orang lain selalu. 

Belajar untuk dewasa di usia yang masih belia, dan berpikir lebih dewasa dari umur kita sekarang cukup banget bisa didapatkan dari karakter Ko Yu Rim. Oh iya jangan lupa, nilai kerja keras juga melekat banget sama karakternya. 

Na Haedo
Gue belajar dari karakter Na Haedo adalah rasakan apa yang sedang dijalanin. Menyesali boleh saja tapi menerima harus punya presentase lebih besar. Karena kamu berhak memilih apapun jalan hidup kamu ditengah kondisi apapun. 

Nikmati, karena hanya kamu yang tahu itu dan cuma diri kamu yang bisa mempertahankan serta bahagia diatas pilihan kamu sendiri adalah jalan terbaik.

Na Haedo juga punya previllage tinggi loh di dalam Keluarga atau masyarakat. Tapi karakternya yang rendah hati, ingin berusaha diatas kakinya sendiri patut dikasih jempol. 

Baek Yi-Jin
Karakter kaka pertama dengan beban keluarga yang berat. Awalnya hidup sebagai anak orang kaya, namun harus menerima nasib menjadi tulang punggung untuk keluarganya.

Mungkin make sense alasannya untuk bisa melepaskan Na Haedo karena karir dan pilihan hidupnya yang sudah dibangun dengan susah payah. Karena dalam hidup kenyataannya bisa begitu. Melepaskan sesuatu hal yang kita cintai untuk bisa bertarung dengan kerasnya hidup.

Dia bukan tipe yang pemberi harapan palsu, tapi dia berusaha menampilkan apa yang dia rasakan kepada Na Haedo. Walaupun tidak bisa mengatakan dengan jelas. Jadi ya buat Hubungannya dengan Na Haedo gabisa dipertahanin.

Gue tidak terlalu bisa menilai karakternya lebih dalam. Cuma kalau dilihat dari beberapa scene yang ditampilkan pada episode akhir Baek Yi-Jin nampak rasa sayangnya sama Na Haedo dengan menghargai apa pilihan Na Haedo tanpa memaksakan takdir untuk tidak bisa bersama.

Walaupun hal itu bikin penonton kecewa. Ya kadang gitu gak sih jodoh, bukan sama dengan apa yang kita sudah tata. Balik lagi, gue liat karakternya bisa menerima masalah apapun dari diri Baek Yi-Jin. Istilahnya sih, menerima takdir.

Moon Ji-Woong

Karakternya yang literally sifat laki-laki realistis. "Bagaimana aku minta Nilai bagus, kalau aku tidak berusaha," kutipannya yang bikin gue ketawa. Pasalnya lah iya juga ya, kita mau dapet lebih dari apapun yang kita inginkan tapi kalau kita gak berusaha apa yang mau didapet?  Mungkin ucapannya Ji-Woong itu sih bisa diinget kalau kita lagi males. Haha.

Poinnya dari karakter Ji-Woong versi gue adalah menjadi diri sendiri. Mau orang menuntut apapun, jika memang diri sendiri belum bisa berubah tidak akan maksimal.
Biarpun orang lain menilai diri kita seperti apapun it's okay, nomer satu adalah kebahagiaan atas diri kamu sendiri. 

Apapun mimpi yang dia miliki berharga, dia bisa percaya diri dengan apa yang dia punya. Buktinya bisa sukses padahal dia terkenal anak cuma numpang eksis aja kalau di sekolah. Hidup gak ada yang tau bray, klo versi Ji-Woong Indonesia mungkin gitu kali ya. Wkwk.

Ulasan Film Secara Keseluruhan
Film ini menampilkan kenangan masa muda lima anak remaja. Dengan usia yang hanya terpaut 4 tahun mereka bersahabat. Dengan berbagai masalah yang dimiliki dari setiap individunya, mereka bisa saling akrab serta saling mendukung dan saling membantu.

Karena bicara soal kenangan, satu sih yang gue dapetin adalah kenangan adalah milik kita. Masa lalu baik bahagia, sedih tidak bisa diulang, hanya bisa dikenang. 

Sebut saja sekarang gue lagi di fase ingin sekali mengulang hidup gue saat SMA bareng temen2 Dan amat kangen. Rasanya mau kumpulkan mereka untuk mengulang itu lagi. 

Tapi ternyata waktu belum berpihak hingga sekarang, karena memang belum aja takdir memberikan waktu itu. Mungkin nanti, kita tidak ada yang tahu cara Tuhan mempertemukan kita seperti apa lagi.

Mereka (teman-teman gue dan gue) sedang mengukir kehidupan yang baru sebut saja. Hal itu yang gue dapetin dari film ini. Kita harus maju ke depan menjalani hidup ini. 
Sedikit kekurangannya, plot di filmnya cukup bikin bingung. Dari mulai pendefenisian beberapa tokoh seperti ayah Ji-Seung Wan yang tiba-tiba ditampilkan meninggal namun kita tidak pernah liat di scene sebelumnya ayahnya. Jadi sedikit bertanya-tanya apakah Ji Seung Wan anak broken home atau bukan?

Kemudian juga plot anak dari Na Haedo yang dikesankan sama film ini entah ayahnya siapa. Itu cukup menguras banyak pertanyaan. Bahkan sampai ada teori-teori sih. Lucu tapi bikin bertanya ini kenapa gak dijelasin juga. Padahal nanggung menurut gue, itu bisa juga dijelasin pas di akhir cerita.

Okelah itu aja. Sekian panjang lebar ulasan gue kali ini. Ratingnya ⭐⭐⭐⭐⭐ , must be recommended drama!



Postingan Populer