Melawan Dunia : Belajar Dari Drama Revolutionary Love




Halloha halloha!

Segmen blog gue kayanya bakaaal serba serbi drama Korea nih akibat #dirumahaja dan guee bosen bangett. Karena cuma drama Korea yang bisa masuk ke hati dan otak gue hehew. Jadi kita bahas value-value yang gue dapat aja yaa setelah nonton drama.

Nah drama Korea terbaru yang baru gue tonton adalah "Revolutionary Love". Drama ini merupakan serial drama yang tayang tahun 2017 di TvN. Dibintangi oleh Choi Siwon (Hayo siapa yang Elf?) Hehew, dia sebagai Byun Hyuk. Kemudian ada Kang So-Ra sebagai Baek June. Dan Gong Myun sebagai Kwon Je-Hoon.

Oh iya, cerita gue kenapa bisa nonton drakor ini karena awalnya liat di Trans Tv. Karena emang lagi ditayangin di televisi Indonesia, cuma karena gue liat Gong Myun si ganteng gemesin itu akhirnya gue kebut nonton streaming hehe.

Pembahasan kali ini tentang value drakor Revolutionary Love versi gue yaa. Tapii sebelum itu gue mau ungkapin Ke-Fansgirlan dulu yaa. Di drama ini karakter favorit gueee adalah Je-Hoon! Ottoekee diaa sangat sangat tampan gaiss xixixi. Tepatnya tampan dan juga idaman bangeett. Nanti deh pas jelasin value bakal gue kupas tentang Je-Hoon.

Pertarungan Bisnis Keluarga Beda Generasi Sampai Pertarungan Antar Saudara

Cerita dalam drama ini tentang sebuah keluarga konglomerat kaya raya. Perusahaan Gangsu milik keluarga Byun Hyuk pada kepemimpinan ayahnya yaitu Byun Kang-Soo mengalami beberapa masalah terkait adanya penggelapan dana saham.

Dalam ceritanya dijelasin bahwa sistem perusahaan ayahnya Hyuk dengan otoriter. Dimana hal itu menjadi lumrah dilakukan oleh generasi ayahnya Hyuk untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.

Namun Byun Hyuk mempunyai pikiran berbeda dari ayahnya. Pada awalnya Hyuk tidak pernah terpikirkan untuk melawan Ayahnya. Namun dari pengalamannya bergaul dengan rekan-rekannya yang tertindas oleh Koorporat, salah satunya Baek June yang membuat hidup Hyuk berubah. Hyuk jadi mempunyai pandangannya sendiri tentang bisnis.

Selama Hyuk bergaul itulah Hyuk banyak belajar soal kelicikan perusahaan dalam kepemimpinan ayahnya. Suap menyuap menjadi hal yang lumrah ia temukan dan tergambar dalam drakor ini. Itu semua yang ingin Hyuk rubah, dengan berbekal dirinya yang selalu tidak mau membuat orang lain terluka dia melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan orang-orang tersebut.

Hyuk memiliki misi untuk memenangkan orang-orang yang tertindas karena Koorporat untuk diakui oleh perusahaan Gangsu. Bahkan temannya yang sejak Kecil Je-Hoon menjadi salah satu yang dimanfaatkan oleh Kakaknya Hyuk untuk bisa mendapatkan kekuasaan.

Misi Hyuk itu lah, yang menghembuskan kemarahan Kakaknya. Kakaknya yang sudah susah payah mempertahankan perusahaan demi menyejahterakan keluarga Hyuk, melakukan perlawanan untuk memberhentikan misi Hyuk.

Konflik yang terjadi dalam drama ini menurut gue terjalin tidak ribet. Karena memang tidak ada konflik yang sampai dendam turun temurun yang berkelamaan. Entah, memang dalam drama ini lebih banyak orang-orang yang memiliki hati besar. Sehingga Hyuk sebagai Generasi ketiga perusahaan Gangsu bisa membuktikan kesalahan dari kepemimpinan ayahnya tersebut.

Drakor ini menggambarkan dengan jelas perbedaan antara kepemimpinan yang tradisional yaitu Kepemimpinan yang otoriter dengan pemahaman akan kepemimpinan Neoklasik yang mengutamakan hubungan manusia.

Pentingnya Hubungan Manusia Dalam Dunia Kerja

Saat nonton drakor ini yang terlintas dari benak gue adalah tentang penjaminan untuk para pekerja yang perlu diperhatikan melalui pandangan tentang hubungan manusia.

Memang gue sendiri belum terjun langsung dalam dunia kerja, namun seperti RUU Cilaka yang sedang marak diperbincangkan di negara Indonesia sendiri merupakan satu bentuk otoriter negara yang mengamanatkan roda ekonomi kepada perusahaan saja. Tanpa memperhatikan kesejahteraan buruh atau pekerja. Naas memang.

Dalam drakor ini juga digambarkan bagaimana sebenernya tindak tanduk Koorporat kepada pekerja yang dilakukan semena-mena.

Sejujurnya gue tidak akan mengupas soal itu lebih lanjut. Karena gue sendiri masih banyak harus belajar agar bisa memahami hak-hak apa saja yang harus gue dapatkan nanti ketika sudah terjun dalam dunia kerja.

Tapi ketika menonton drakor tersebut, kepercayaan akan hubungan manusia berdasarkan teori Neoklasik dari Elton Mayo itu yang menjadi sangat amat perlu diperhatikan.

Terlebih namanya bekerja dalam suatu organisasi pasti melibatkan manusia. Manusialah yang menjalankan roda perusahaan atau organisasi. Manusia akan selalu mengalami masa dimana sedih, tertekan, bahkan membenci. Itulah yang harus dihormati, bahkan kalau menurut gue perlu ada pemahaman tentang itu dalam organisasi.

Karena seperti yang terlukis dalam drakor tersebut, akan timbul orang-orang tertindas bahkan terdiskriminasi dari kebijakan otoriter dari suatu perusahaan. Bisa dilihat kejadian yang menimpa ayahnya Baek-June, dan ayahnya Je-Hoon yang menjadi korban dari keserakahan otoriter.

Dalam drama ini menggambarkan pemikiran Hyuk yang timbul dari pergaulannya bersama Baek June serta rekan-rekannya di dunia kelas rendah. Ketika Hyuk banyak mengalami kecerobohan-kecerobohan yang ia lakukan, membawanya mengenal orang-orang yang membutuhkan perlindungan dan kenyamanan dalam bekerja. Bahkan Hyuk mendapatkan sisi 'kehumanisannya' melalui mereka.

Kritisan Gue Tentang Drakor Ini Yang Masih Bias Gender

Saat gue nonton drakor ini, reaksi dari gue bermacam-macam. Gue bisa sampai seteriak-teriaknya ketika ada Je-Hoon bahkan sampai tiba-tiba gue jadi Dispact nya Je-Hoon yang setiap adegannya gue foto dan rekam. Hehe namanya juga liat orang ganteng suka gak terkontrol.

Namanya juga Drakor, pasti adaa bumbu-bumbu sweetist atau percintaannya. Jujur aja gue gak terlalu memfokuskan romansa percintaan di drama ini, tapi fokus guee sehingga bisa menghabiskan drama ini adalah mengambil banyak hal-hal yang bisa gue pelajarin. Dan Alhamdulillah nya romansa percintaan di Drakor ini tidak terlalu kental, biasalah cinta segitiga gitu-gitu aja. Tapi gue suka romansa keakraban persahabatannya.

Oke salah satu hal yang gue dapatin dari drama ini selain bagus-bagus nya diatas, yaitu kritikan gue tentang bias gender yang masih digambarkan pada Drakor ini.

Karena dalam beberapa adegan, pemimpin selalu terlihat dan dipilih yaitu laki-laki. Dari yang gue pelajarin, bahwa subordinasi di masyarakat tentang gender terlihat dari masyarakat yang masih patriarkal. Gue sih lihat Drakor ini jelas banget, bahwa Koorporat masih berpaham patriarkal.

Entah apa memang tujuan Drakor ini tidak menggambarkan tentang itu. Tapi gue selalu melihat di beberapa adegannya, menggambarkan bahwa seorang ibu atau istri dari pemimpin Koorporat tidak bisa melakukan aksi-aksi membantu menyelesaikan permasalahan. Hanya sebagai pendamping untuk suami. Dan peran paling banyak dalam menyelesaikan masalah melalui peran laki-laki saja yang ditampilkan.

Hal ini contohnya tergambar pada akhir episode, dimana ketiga rekan Byun-Hyuk dinaikan tingkatnya olehnya. Lee Tae-Kyung dan Kim-Ki Sub menjadi karyawan berdasi sedangkan Ahn Mi-Yeon masih menjadi profesi awalnya sebagai cleaning service di Perusahaan Gangsu walaupun jabatannya berubah menjadi penanggung jawabnya. Hanya saja hal sepeti itu lah menurut gue menjadi bentuk bias gender dalam drakor ini.

Penutup: Hal-Hal Manis Dari Je-Hoon
Pembahasan diatas emang gue buat agak beda dari sebelumnya. Hehe. Biar bisa dibuat pelajaran aja sihh. Nah di penutup ini serba-serbi tentang Je-Hoon si ganteng kuuww.

Yap! Gue udah bilang diatas kalau Je-Hoon menjadi favorit karakter gue di Drakor ini. Kenapa? Karena gue terkesima sama Je-Hoon yang sangat amatt punya karakter tenang dalam segala hal.

Hal itu berbanding terbalik banget sama gue. Xixixi.

Nih ya gaiss aku kasih tau, buat yang belum nonton. Kalau si Je-Hoon ini manisnya adalah, dia bisa se-ikhlass itu menerima cobaan yang datang ke dia.

Walaupun awalnya dia melakukan pekerjaannya karena rasa dendam yang ia punya kepada Perusahaan Gangsu. Serta keadaan yang tidak adil datang kepadanya . Dari situlah dendamnya menjadi timbul, terlebih dia dan ayahnya selalu dimanfaatkan untuk menutupi segala kelicikan Perusahan Gangsu.

Je-Hoon ini bekerja di Gangsu, karena beasiswa yang diberikan oleh ayah Hyuk. Dia bekerja sangat independent banget gaiss, dan bisa sangat pandai menangani situasi-situasi. Dan akhirnya karena kredibilitas nya yang dia punya, dia bisa diakui dan bekerja tanpa rasa dendam di perusahaan Gangsu setelah masa kepemimpinan ayah Hyuk. Chukkae Je-Hoon maniss!💖🤩🥰

Je-Hoon ini tuh emang diem bangett karena kepolosannya dan suka memendam perasaannya. Makanya pas episode dia mulai senyum dan berubah dari ekspresi datarnya, jantung guee mulai meloncat sehingga membuat mulut gue teriak-teriakan. Wkwk.

Tapi dia berhasil berubah karena persahabatan yang kuat dan lebih dipentingkan olehnya💖🤩 Saranghaeyo Je-Hoon kuuu💖✨

Udah deh Je-Hoon kalau diungkapkan dengan kata-kata itu bisa sampai mulut nyerocos mulu. Kaya kata 'ganteng' 'saranghaeyo' 'gila ganteng banget' udah beribu-ribu kali gue ucapin ketika nontonin Drakor ini. Karakternya bisa gue rasakan di hati gue itu aja intinya merasakan kesenangan tiada tara. Anjay lebay emang gais.

Pokoknya dia manis banget deh gais! Tonton aja drakornya, nanti paham kenapa gue bilang Je-Hoon manisss🥺✨

Ini gue kasih foto-foto fancam Je-Hoon yang gue tangkap😁 Senyum tipisnya itu lohh bikin gereget.. tau kan maksudnya kalau jadi fansgirl ya gitu deehh..





Postingan Populer