Harapan Baru Untuk Kelana
Kembali mengingat moment pertama menjadi mahasiswa
Ketika itu aku tapakkan kaki ke sebuah stand
Terdengar ajakan ramah dari si 'kakak'
Membawaku menulis nama untuk mengenal si biru
Sebuah persma terlintas asik dibenakku
Mencoba hal baru seperti itu akan kucoba
Bersama sahabatku kita beranikan diri bergabung
Dengan niat tulus aku jajakan itu semuanya
Satu demi satu aku mengenal anggota baru si biru
Membuka diri dengan begitu antusiasnya
Saling menanyakan asal dan jurusan
Kami berbagi keceriaan di setiap perjumpaan itu
Ceria tawa kami berjalan begitu saja
Hingga tidak sempat mengenal mereka semua
Satu demi satu kami terkuras oleh waktu perpisahan
Meninggalkan sebuah istilah kelana si biru
Kuceritakan sepotong perjuangan malam itu bersama kelana
Sedikit membekas namun tidak perduli asal bersama kelana
Munafik jika bilang tidak lelah
Kelana lelah dengan si 'pait' tiga hari itu
23 kelana siap mengemban amanah si biru
Aku pun begitu antusias mendapatkan tugas pertama sebagai kelana
Tidak ku rasakan lelah karena masih bersama formasi lengkap kelana
Malah aku merasakan suka cita dengan tugas baru menjadi seorang kelana
Tak kubayangkan ternyata sebuah batu tajam menghantam 23 kelana
Satu demi satu kelana hilang ditelan ketidakpastian
Sepak terjang kelana semakin menurun
Entah apa yang dirasakan oleh setiap kelana tidak bisa menetap
Ditengah perjalanan..
Aku tertinggal oleh sahabat kelanaku
Dia terlepas dari genggamanku begitu saja
Teringat dengan janjinya denganku begitu menyedihkan
Mungkin dia lelah untuk berjuang bersama kelana lainnya
Campur aduk bercampur ketakutan ketika itu aku rasakan
Bahkan tidak sedikit aku merasakan kebencian dengan takdir
Namun kelana lain berhak untuk bahagia tanpa aku paksa
Sore ditemani derainya hujan
Aku berharap tidak ada lagi kelana yang hilang
Aku hanya mengharapkan sebuah cerita baru akan datang
Lebih Indah esok hari dengan mereka kelana yang tertinggal
Ketika itu aku tapakkan kaki ke sebuah stand
Terdengar ajakan ramah dari si 'kakak'
Membawaku menulis nama untuk mengenal si biru
Sebuah persma terlintas asik dibenakku
Mencoba hal baru seperti itu akan kucoba
Bersama sahabatku kita beranikan diri bergabung
Dengan niat tulus aku jajakan itu semuanya
Satu demi satu aku mengenal anggota baru si biru
Membuka diri dengan begitu antusiasnya
Saling menanyakan asal dan jurusan
Kami berbagi keceriaan di setiap perjumpaan itu
Ceria tawa kami berjalan begitu saja
Hingga tidak sempat mengenal mereka semua
Satu demi satu kami terkuras oleh waktu perpisahan
Meninggalkan sebuah istilah kelana si biru
Kuceritakan sepotong perjuangan malam itu bersama kelana
Sedikit membekas namun tidak perduli asal bersama kelana
Munafik jika bilang tidak lelah
Kelana lelah dengan si 'pait' tiga hari itu
23 kelana siap mengemban amanah si biru
Aku pun begitu antusias mendapatkan tugas pertama sebagai kelana
Tidak ku rasakan lelah karena masih bersama formasi lengkap kelana
Malah aku merasakan suka cita dengan tugas baru menjadi seorang kelana
Tak kubayangkan ternyata sebuah batu tajam menghantam 23 kelana
Satu demi satu kelana hilang ditelan ketidakpastian
Sepak terjang kelana semakin menurun
Entah apa yang dirasakan oleh setiap kelana tidak bisa menetap
Ditengah perjalanan..
Aku tertinggal oleh sahabat kelanaku
Dia terlepas dari genggamanku begitu saja
Teringat dengan janjinya denganku begitu menyedihkan
Mungkin dia lelah untuk berjuang bersama kelana lainnya
Campur aduk bercampur ketakutan ketika itu aku rasakan
Bahkan tidak sedikit aku merasakan kebencian dengan takdir
Namun kelana lain berhak untuk bahagia tanpa aku paksa
Sore ditemani derainya hujan
Aku berharap tidak ada lagi kelana yang hilang
Aku hanya mengharapkan sebuah cerita baru akan datang
Lebih Indah esok hari dengan mereka kelana yang tertinggal